Sabtu, 09 Juli 2011

Singapura Mau Hapuskan Citra Surga Koruptor

Pengamat Sosial Politik dari Universitas Nanyang Singapura, Sulkifar Amir mengatakan Pemerintah Singapura menanggapi kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Ini terlihat dari sikap Kementerian Luar Negeri Singapura yang mengatakan Nazaruddin sudah meninggalkan Singapura sehari sebelum jadi tersangka pada 30 Juni lalu.

Sulfikar menuturkan, tidak ada sejarah Kemenlu Singapura memberikan pernyataan eksplisit keberadaan mengenai seseorang yang jadi tersangka di negara asal.

"Ini suatu preseden baru. Singapura melihat mereka harus perbaiki image sebagai tempat pelarian koruptor," kata Sulfikar usai menghadiri diskusi "Polemik" Radio Trijaya, Sabtu, 9 Juli 2011.

Menurut dia, image itu tak hanya dari Indonesia, tapi juga dari negara lain. "Saya pikir ini ada kaitannya dengan rencana pembentukan komunitas ASEAN. singapura ingin jadi good neigbhor bagi negara ASEAN," ucap Sulfikar.

Sulfikar menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memanfaatkan posisinya sebagai Ketua ASEAN. SBY bisa melakukan negoisasi dengan Singapura untuk melacak dan menangkap Nazaruddin.

Sulfikar memaparkan, mengapa Singapura menjadi tujuan pelarian. Secara geografis, jarak Jakarta - Singapura bisa ditempuh dalam 1,5 jam. Kemudian, tidak ada perjanjian ekstradisi Indonesia dengan Singapura.

"Artinya mereka tak peduli siapa pun yang datang. Buat mereka yang jadi masalah apa yang terjadi di Singapura (bukan di negara asal). siapapun yang datang, berapa pun duit yang mereka bawa, jika duit masuk legal, mereka akan terima," ujarnya

Kamis, 09 Juni 2011

PPATK: Ada Transaksi Mencurigakan Anggota DPR

Pusan Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan menemukan transaksi mencurigakan dari seorang anggota DPR dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Palembang, Sumatera Selatan. Transaksi mencurigakan dalam kasus ini juga ditemukan di lima hingga enam nama lainnya.

"Transaksi mencurigakan ada juga dari anggota DPR," kata Kepala PPATK Yunus Husein dalam keterangan pers di kantornya, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Kamis 9 Juni 2011.

Yunus enggan menyebut siapa nama anggota DPR aktif yang transaksinya mencurigakan itu. Yang pasti, temuan itu berdasarkan Laporan Hasil Analisis atau LHA PPATK yang diberikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. PPATK melaporkan ada 13 transaksi mencurigakan di delapan bank terkait dugaan suap di Kemenpora.

Dalam kasus ini, sejumlah nama politisi Demokrat disebut-sebut terkait. Sebut saja seperti mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan anggota Komisi X Bidang Olahraga, Angelina Sondakh. Meski demikian, Nazaruddin dan Angelina sudah membantah keras terlibat dalam kasus ini.

Yunus melanjutkan, transaksi mencurigakan dalam kasus ini juga ditemukan dalam dua sampai empat perusahaan. Perusahaan itu terkait dengan aktivitas beberapa pelaku yang diduga terlibat dalam kasus ini.

"Dia kan pengusaha, tentu banyak perusahaannya," kata Yunus yang juga anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum ini.

Sayangnya, Yunus enggan menyebut berapa nilai total transaksi yang mencurigakan itu. Alasannya, transaksi itu sifatnya berputar. "Kalau memberi nilai total nanti malah sesat," kata Yunus.

KPK Belum Pastikan Nazar & Istri Hadir Besok

Jumat, 10 Juni besok, Nazaruddin dan istri akan diperiksa terkait kasus berbeda

Komisi Pemberantasan Korupsi belum dapat memastikan kehadiran Muhammad Nazaruddin dan istrinya Neneng Sri Wahyuni pada jadwal pemeriksaan Jumat, 10 Juni besok.

"Sampai saat ini belum dapat konfirmasi mengenai apakah Nazar hadir atau tidak memenuhi panggilan kami," kata juru bicara KPK Johan Budi SP di Gedung KPK, Kamis, 9 Juni 2011.

Menurutnya, KPK sudah berupaya mengirimkan surat ke kediaman Nazaruddin dan Neneng, tetapi ditolak. Meski demikian, KPK menempuh beberapa cara untuk menyampaikan surat panggilan tersebut.

"KPK sudah berusaha mengirimkan surat ke rumah dan ke kantor. Petugas kami sudah bertemu Sekjen DPR dan surat panggilan sudah disampaikan. Jadi beberapa mediator pintu kami upayakan untuk menyampaikan surat itu," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Muhammad Nazaruddin yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu akan dimintai keterangan dalam penyelidikan revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kemendiknas tahun anggaran 2007. Proyek ini bernilai Rp142 miliar.

"Apa kapasitasnya saya belum tahu detilnya. Yang jelas perusahaan (Nazaruddin) ikut dalam proses pengadaan sarana prasarana itu," jelas Johan.

Istri Nazar, Neneng Sri Wahyuni, juga akan dipanggil sebagai saksi untuk proses penyidikan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun anggaran 2008. "Yang bersangkutan dari pihak swasta di perusahaan itu ada yang mengaitkan nama Ibu Neneng. Kami perlu konfirmasi yang bersangkutan," imbuhnya.

Senin, 25 April 2011

NATO Gempur Kompleks Markas Khadafi


Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melancarkan serangan udara ke jantung kota Tripoli. Serangan ini menghancurkan sejumlah gedung di kompleks markas Pemimpin Libya, Muammar Khadafi.

Dikutip dari BBC, Senin 25 April 2011, sedikitnya dua misil berdaya ledak tinggi diluncurkan ke kompleks Bab al-Azizia, Senin pagi tadi. Serangan ini menciptakan ledakan besar dan menyebabkan tiga stasiun televisi menghentikan siaran langsung mereka sementara waktu.

NATO juga mengincar pasukan Khadafi yang menyerang kekuatan pemberontak. BBC melaporkan bahwa gedung yang rusak tersebut adalah gedung yang dipakai Kolonel Khadafi saat menerima misi perdamaian Uni Afrika, baru-baru ini. Dinding dan atap sejumlah bangunan dilaporkan hancur dan asap tebal menyelimuti kompleks ini.

Apakah ada korban atau tidak dalam serangan ini masih simpang siur. Sejumlah petugas di lapangan melaporkan beberapa orang terluka. Namun, petugas lain membantahnya.

Pada Minggu, pasukan yang setia kepada pemimpin Libya membom wilayah barat Kota Misrata, meski rezim ini mengaku sudah menghentikan serangan untuk membuka peluang negosiasi suku lokal dengan pemberontak. Setidaknya, enam orang dikabarkan tewas dalam gempuran ini.