Kamis, 24 Maret 2011
Jutawan Amerika Melonjak karena Saham
Populasi jutawan di Amerika Serikat naik 8 persen selama 2010. Kenaikan itu didorong oleh pemulihan pasar saham, termasuk industri.
Menurut laporan Spectrem Group, jumlah rumah tangga dengan kekayaan US$1 miliar meningkat menjadi 8,4 juta orang pada 2010, jika dibandingkan 7,8 juta orang pada tahun sebelumnya.
"Orang kaya tumbuh pada 2010 terutama disebabkan kenaikan pasar saham, meski hal itu karena portofolio yang tumbuh," tulis laporan itu seperti dikutip VIVAnews.com dari CNN.
Jumlah jutawan rumah tangga atau "super kaya" dengan kekayaan bersih minimal US$5 juta atau lebih, naik 8 persen pada 2010 menjadi 1,06 juta orang, dibandingkan pada tahun sebelumnya sebanyak 980 ribu orang.
Untuk penduduk kaya, atau rumah tangga dengan kekayaan US$500 ribu atau lebih, juga tumbuh pada 2010. Populasi itu meningkat 6 persen menjadi 13,5 juta jiwa pada 2010, dibanding tahun sebelumnya sebanyak 12,7 juta jiwa.
Ukuran orang kaya meningkat pada 2010, namun tidak mencapai angka tertinggi pada 2007. Pada 2008, populasi jutawan jatuh 27 persen. Pada 2010 menandai tahun kedua terjadinya peningkatan, menyusul kenaikan populasi pada 2009.
"Kembalinya jutawan berlanjut," kata Presiden Spectrem Group, George H Walper.
Meski investor merasa optimistis tentang portofolio mereka sendiri, namun tidak yakin perekonomian telah pulih. "Dalam riset poling mengindikasikan investor tetap tidak yakin bahwa perekonomian akan kembali dengan kokoh," ujarnya.
Sedangkan rumah tangga dengan kekayaan US$100 ribu juga tumbuh tahun lalu, dari 34,6 juta orang menjadi 36,2 juta orang. Namun, laporan tersebut menunjukkan bahwa mereka lebih berhati-hati menggunakan uang dibanding periode sebelumnya.
"Secara keseluruhan tidak sama pada 2007, banyak yang tidak percaya bahwa rumah mereka adalah aset yang stabil," ujarnya.
Laporan itu juga menunjukkan bahwa 55 persen rumah tangga dengan kekayaan kurang US$1 juta masih merasa lebih penting untuk melindungi harta pokoknya dibanding mengembangkan asetnya
Jumat, 11 Maret 2011
WikiLeaks Tuduh SBY Korup Istana Sebut Sampah
Laman pembocor kawat diplomatik rahasia, WikiLeaks, kembali mengungkap informasi mengenai Indonesia. Kali ini, informasi itu menuding bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah terlibat dalam praktek korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga merusak reputasinya sebagai tokoh yang dianggap bersih dan reformis.
Bocoran WikiLeaks itu antara lain dipublikasikan di surat kabar Australia, The Age. Dalam edisi Jumat, 11 Maret 2011, koran itu menampilkan judul besar-besar di halaman depan, "Yudhoyono 'abused power': Cables accuse Indonesian President of corruption." Berita serupa juga dimuat harian utama Australia lainnya, Sydney Morning Herald.
Bocoran informasi WikiLeaks yang diklaim dimiliki The Age menyatakan bahwa Yudhoyono secara pribadi telah turut campur untuk mempengaruhi jaksa dan hakim dalam melindungi para tokoh politik yang terlibat kasus korupsi, sekaligus untuk menekan para lawan politiknya. SBY juga ditengarai telah memanfaatkan lembaga intelijen untuk memata-matai rival politik dan, sedikitnya dalam satu kesempatan, seorang menteri senior di kabinetnya.
Data yang dinyatakan merupakan bocoran laporan diplomatik Kedubes AS itu juga menuding bagaimana seorang mantan wakil presiden pada kabinet Yudhoyono sebelumnya, Jusuf Kalla, diduga membayar jutaan dolar untuk memimpin partai politik terbesar di Indonesia, Golkar, pada kongres Desember 2004.
Tak cuma itu, istri dan keluarga Presiden pun dikabarkan berupaya memperkaya diri melalui koneksi politik. "Istri presiden dan para kerabat disebutkan dalam laporan politik Kedubes AS, dimana para diplomat Amerika menyebut upaya-upaya keluarga presiden 'terutama Ibu Negara Kristiani Herawati...untuk mendapat keuntungan finansial dari posisi politiknya," tulis The Age.
Menurut The Age, kabar ini mumbul ke permukaan bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden Boediono hari ini ke Canberra untuk bertemu dengan Perdana Menteri ad interim, Wayne Swan, dan para pejabat setempat. Mereka diagendakan untuk membicarakan upaya-upaya mereformasi birokrasi Indonesia dari lilitan praktek korupsi.
Salah satu bocoran WikiLeaks, yang dihimpun oleh The Age, menuding bahwa tak lama setelah menjadi presiden pada 2004, Yudhoyono turut campur dalam penanganan sebuah kasus yang melibatkan suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas.
Kiemas juga dituding telah menggunakan pengaruh istrinya sebagai Ketua Umum PDIP untuk melindunginya dari tuntutan hukum berkaitan dengan sebuah kasus, yang disebut diplomat AS dalam laporannya sebagai "korupsi yang melegenda selama kepemimpinan istrinya sebagai presiden."
Tak cuma itu, pada Desember 2004, Kedubes AS di Jakarta juga melaporkan bahwa salah satu penasehat presiden yang dianggap merupakan salah seorang informan politik paling berharga buat mereka, T.B. Silalahi, memberi informasi bahwa pejabat tinggi Kejaksaan Agung yang saat itu memimpin tim pemberantasan korupsi, Hendarman Supandji, telah mengumpulkan "bukti yang cukup atas kasus dugaan korupsi Taufiq Kiemas dan sudah menyiapkan surat penangkapan."
Namun, sebagai orang dekat Yudhoyono, Silalahi mengatakan kepada Kedubes AS bahwa Presiden SBY "secara pribadi menginstruksikan Hendarman agar tidak memburu Taufiq." Sejak itu, tidak ada lagi tindakan hukum atas Kiemas, yang kini menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Tanggapan istana
Dikonfirmasi mengenai berita itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengaku sudah membacanya, baik di koran The Age maupun Sydney Morning Herald.
"Yang pasti, tentu dalam hal ini, kami sangat terkejut dengan pemberitaan tak berdasar fakta dan kebenaran itu," kata Julian kepada harry, Jumat, 11 Maret 2011.
Menurut Julian, berita itu tidak akurat. "Sangat disesalkan sampai surat kabar seperti The Age dan Sydney Morning Herald menulis sesuatu tanpa melakukan cross check, verifikasi," dia menegaskan.
Julian juga menyoroti bahwa nama-nama yang disebutkan dalam pemberitaan tersebut tidak diberi ruang untuk menjelaskan. Apalagi, kata Julian, dua koran tersebut merujuk semata pada WikiLeaks. "Patut disesali, karena kita tahu krediblitasnya sangat tidak bisa dipegang."
Kalaupun benar data-data tersebut bersumber dari kawat diplomatik yang yang sifatnya rahasia, Julian melanjutkan, isinya jauh dari kebenaran dan ketidakakuratan. "Semua yang membaca berita itu pasti kaget, karena ini sungguh kontroversial. Tapi seiring waktu, akan terbukti yang disebutkan itu tak lebih dari berita sampah," kata Julian.
Tsunami Jepang Tiba di Papua Malam Ini
Tsunami yang melanda Jepang diperkirakan akan menjalar ke wilayah sekitarnya termasuk Indonesia, khususnya Papua. Pacific Tsunami Warning Center yang bermarkas di Hawaii memprediksi tsunami akan tiba di Jayapura, Papua, pukul 18.35 Waktu Indonesia Barat atau pukul 20.35 Waktu Indonesia Timur.
Berikut rincian sejumlah lokasi di Indonesia yang diperkirakan terkena tsunami:
- Berebere, Maluku Utara, pukul 17.58 WIB
- Manokwari, Papua Barat, pukul 18.18
- Jayapura, Papua, pukul 18.35
- Sorong, Papua, pukul 18.35
Selain Indonesia, tsunami yang ditimbulkan gempa 8,8 di utara Jepang pada pukul 12.46 WIB ini juga diperkirakan berdampak ke Rusia, Amerika Serikat, Taiwan, Guam, Filipina, Nauru, dan Kepulauan Solomon.
Tsunami yang akan tiba di negara-negara selain Jepang ini tidak sebesar yang terjadi di Jepang, yang menurut laporan AlJazeera mencapai 6 meter.
Supermoon 19 Maret Picu Bencana Besar?
- Sabtu pekan depan, 19 Maret 2011, bulan akan berada dalam jarak terdekatnya dengan bumi dalam kurun waktu 18 tahun terakhir--hanya sekitar 221.567 mil atau 356.578 kilometer. Fenomena mendekatnya bulan ke bumi itu disebut 'lunar perigee'. Tapi ada juga astrolog yang menyebutnya 'supermoon'.
Di sejumlah media terkemuka internasional, isu supermoon kini mengemuka. Apalagi, fenomena itu dikait-kaitkan dengan ancaman sejumlah bencana seperti gelombang pasang, letusan gunung berapi, bahkan gempa bumi.
Para penganut teori konspirasi bahkan mengatakan, tsunami Aceh 2004 yang merenggut lebih dari 200 ribu nyawa terjadi dua minggu sebelum supermoon 2005. Begitu juga dengan bencana angin siklon Tracy yang menyapu Darwin Australia di tahun 1974.
Benarkah supermoon akan membawa bencana bagi bumi?
"Kabar menghebohkan itu tidak ilmiah, ada bumbu-bumbunya. Supermoon tidak berarti bencana," kata astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, harry
Posisi bulan mendekati bumi, tambah dia, hanya akan berpengaruh pada efek pasang surut. "Rata-rata maksimal tergantung kondisi pantainya."
Dijelaskan Thomas, fenomena lunar perigee bukanlah hal yang istimewa. "Itu hanya posisi reguler. Orbit benda langit memang ada di jarak terdekat (perigee) dan terjauh (apogee)," tambah dia.
Namun, Thomas juga mengakui fenomena yang akan terjadi seminggu lagi itu tak biasa. "Istimewanya, kebetulan waktunya dekat dengan bulan purnama," kata Thomas. Dijelaskan pada 19 Maret, fenomena lunar perigee yang memiliki siklus sekitar 27,3 hari terjadi bersamaan dengan bulan purnama yang muncul tiap 29 hari.
Selama terjadi lunar perigee dan purnama, permukaan bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama.
Pendapat Thomas senada dengan para astronom lainnya. Pete Wheeler dari International Centre for Radio Astronomy juga membantah anggapan bahwa supermoon bakal membawa bencana. "Tak akan ada gempa bumi atau gunung meletus," kata dia seperti dimuat News.com.au, Jumat, 4 Maret 2011. "Kalau memang itu terjadi, itu sudah ditakdirkan."
Kata dia, saat itu bumi memang akan mengalami pasang lebih tinggi dan surut lebih rendah dari biasanya. "Tak ada yang perlu dikhawatirkan," tambah Wheeler.
Sementara itu, pakar bumi dan planet dari Adelaide University, Dr. Victor Gostin punya pendapat agak berbeda. Dia mengatakan, selama ini prediksi cuaca, gempa, gunung meletus, dan bencana alam lainnya berdasarkan konfigurasi planet tidak pernah akurat sepenuhnya. Namun, menurut dia dimungkinkan ada suatu korelasi antara gempa bumi berskala besar di dekat katulistiwa dan kondisi bulan. "Analoginya seperti pasang surut air laut, pergerakan bumi akibat gravitasi bulan bisa memicu gempa bumi." (kd)
Kamis, 10 Maret 2011
Gempa di Bali, Tidur Seperti Digoyang-goyang
Gempa bumi berkekuatan 6,6 Skala Richter yang menggetarkan kawasan Bali membuat sejumlah wisatawan panik. Getaran gempa terasa hampir satu menit.
"Tidur seperti digoyang-goyang," kata Nur Farida Ahniar, wartawan .com yang tengah berada di kawasan Nusa Dua, Bali, Jumat, 10 Maret 2011 dini hari.
Setelah bangun, ia melihat kaca-kaca di kamar hotel bergetar. Lemari kayu juga berderit. Sejumlah penghuni hotel juga berlari keluar. Namun, setelah getaran hilang, mereka segera masuk kembali ke hotel.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pusat gempa berada di 7.12 LS 116.85 BT atau 165 kilometer Barat Laut Sumbawa Besar, NTB. Selain Bali, gempa juga menggetarkan Sumbawa dan sejumlah kawasan di Jawa Timur
Istana: SBY Terkejut Baca Berita Wikileaks
Dua media Australia, The Age dan Sidney Morning, memuat berita tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap menyalahgunaan wewenang. Dua media itu mengutip kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat yang bocor ke Wikileaks.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan SBY sangat terkejut saat pertama kali membaca berita itu. "Semalam, Presiden sudah membaca berita yang dirilis, dan diangkat kedua media," kata Julian di Istana Kepresidenan, Jumat, 11 Maret 2011. "Presiden sangat kaget. Bagaimana ini kita tidak tahu motif, yang perlu disesalkan adalah ketidakvalidan data," Julian
Julian mengatakan, pihak Istana telah mengetahui bocoran Wikileaks ini, sebelum dimuat di The Age. "Ada dalam sebuah talkshow di radio. Tapi belum jadi pembicaraan serius," ujar Julian.
Hanya The Age dan Sidney Morning Herald, kata Julian, yang berani mempublikasikan bocoran Wikileaks tersebut. Kedua media itu memang satu grup usaha. Media lain di Australia, Julian melanjutkan, menahan diri tak memuat soal itu. "Ini menyangkut kepala negara," ujar Julian.
Julian belum tahu apakah Presiden akan menanggapi langsung pemberitaan dua media Australia itu. Presiden mendelegasikan tanggapan Pemerintah RI melalui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
Dua media Australia, The Age dan Sidney Morning, memuat berita tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap menyalahgunaan wewenang. Dua media itu mengutip kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat yang bocor ke Wikileaks.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan SBY sangat terkejut saat pertama kali membaca berita itu. "Semalam, Presiden sudah membaca berita yang dirilis, dan diangkat kedua media," kata Julian di Istana Kepresidenan, Jumat, 11 Maret 2011. "Presiden sangat kaget. Bagaimana ini kita tidak tahu motif, yang perlu disesalkan adalah ketidakvalidan data," Julian
Julian mengatakan, pihak Istana telah mengetahui bocoran Wikileaks ini, sebelum dimuat di The Age. "Ada dalam sebuah talkshow di radio. Tapi belum jadi pembicaraan serius," ujar Julian.
Hanya The Age dan Sidney Morning Herald, kata Julian, yang berani mempublikasikan bocoran Wikileaks tersebut. Kedua media itu memang satu grup usaha. Media lain di Australia, Julian melanjutkan, menahan diri tak memuat soal itu. "Ini menyangkut kepala negara," ujar Julian.
Julian belum tahu apakah Presiden akan menanggapi langsung pemberitaan dua media Australia itu. Presiden mendelegasikan tanggapan Pemerintah RI melalui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
Gempa 8,8 SR dan Tsunami Hantam Jepang
Gempa bumi kembali mengguncang Jepang, Jumat siang. Gempa berkekuatan 8,8 pada Skala Richter (SR) ini juga memicu tsunami yang menghantam banyak kendaraan dan sejumlah bangunan di pesisir timur laut Jepang, yang dekat dengan episentrum.
Menurut kantor berita Associated Press, gempa mulai terasa pada pukul 14.46 waktu setempat. Sekitar 30 menit kemudian, terjadi gempa susulan berkekuatan 7,4 SR. Badan Survei Geologi AS menilai bahwa gempa pertama berkekuatan 8,8 SR.
Badan Meteorologi Jepang kemudian mengeluarkan peringatan tsunami di seluruh pesisir timur Jepang, yang menghadapi Samudera Pasifik. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii menyatakan bahwa peringatan tsunami juga berlaku di Rusia, Pulau Marcus, dan Kepulauan Mariana.
Peringatan waspada tsunami juga dikeluarkan untuk Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, dan negara bagian Hawaii, AS. Penduduk ibukota Jepang, juga merasakan guncangan gempa.
Pihak berwenang masih memantau apakah bencana gempa dan tsunami itu telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan parah
Langganan:
Postingan (Atom)